Ikuti kami di Google Berita Google News!

Apakah Naga Benar-Benar Ada?. Setidaknya begitu kata orang-orang dulu.

Tak jelas kapan kisah Naga pertama kali muncul. Laman Livescience menulis, paling tidak Naga yang paling tua bisa dirunut sampai awal masa Yunani dan Sumeria Kuno.

img:THRONES HISTORY: “Dance of Dragons”
Kata Dragon dalam bahasa Inggris asalnya dari bahasa Yunani Kuno, draconta artinya “untuk mengawasi”. Maksudnya, binatang buas itu biasanya menjaga harta karun, gunungan koin, atau emas. Ini seperti yang digambarkan dalam trilogi film fantasi The Hobbit. Smaug, Naga terakhir di Middle-earth dikisahkan mengambil alih Lonely Mountain (Gunung Sunyi) yang berisikan harta karun Erebor.

Naga diwujudkan sebagai makhluk yang menyeramkan, terutama waktu Kristen menyebar ke seluruh dunia. Pada abad pertengahan, kebanyakan orang mendengar kisah Naga dari Alkitab.

Gereja Kristen menciptakan legenda tentang orang kudus yang saleh berperang dan menaklukkan setan berbentuk Naga. Yang paling terkenal adalah kisah St. George the Dragon Slayer. Alkisah, St. George datang ke kota yang terancam oleh Naga. Dia lalu menyelamatkan seorang gadis, melindungi dirinya dengan tanda salib, dan membunuh binatang itu. Penduduk kota, yang terkesan dengan iman dan keberanian St. George segera menjadi Kristen.

“Kemungkinan besar orang Kristen pada saat itu percaya pada keberadaan Naga secara literal,” tulis laman Livescience.

Tradisi Hindu maupun Buddha juga mengenal Naga sebagai hewan mistis. Menurut John Miksic dalam Borobudur: Golden Tales of the Buddhas, tradisi Hindu acap mengisahkan Naga lewat literatur dan kesenian. Seringkali kehadirannya dihubungkan dengan keberkahan.

"Di Borobudur, mereka digambarkan dalam bentuk manusia, namun di tempat lain mereka akan muncul dalam bentuk asli sebagai hewan," tulis Miksic.

Kata Naga yang dipakai di Indonesia asalnya dari bahasa Sanskerta. Arti harfiahnya ular. Khususnya di Jawa, Naga lebih merujuk pada dewa ular. Dalam budaya Jawa Kuno, Naga sering dihubungkan dengan air dan kesuburan.

Di Jawa ada banyak kisah tentang Naga. Yang muncul dalam pahatan di candi biasanya dihubungkan dengan air amrta atau air kehidupan dalam kisah Samudramanthana.

Di Tiongkok Naga disebut dengan Lóng. Sebagaimana disebut laman Livescience, ia adalah makhluk yang hidup di lautan, danau, sungai, dan bahkan hujan. Mereka dipuja sebagai simbol yang memberi kehidupan dari keberuntungan dan kesuburan, yang mampu melepaskan hujan di musim kemarau.

“Mereka digambarkan sebagai hewan yang punya tubuh ular, sisik ikan, cakar elang, tanduk rusa, dan wajah Qilin (makhluk suci dalam legenda Tiongkok, red.),”.

Kisah Naga di Jawa
Fakta di Balik Legenda Naga

Sumber: historia.id

إرسال تعليق